Gerakan kapal terbang atau disebut juga teknik penerbangan adalah proses untuk mengontrol pesawat terbang agar terbang dengan stabil dan aman. Ada beberapa gerakan kapal terbang yang perlu dikuasai oleh seorang pilot agar dapat mengendalikan pesawat terbang dengan baik. Berikut adalah beberapa gerakan kapal terbang dan cara melakukannya.
1. Gerakan Roll
Gerakan roll adalah gerakan kapal terbang yang mengubah posisi pesawat terbang dari satu sisi ke sisi yang lain. Gerakan roll dapat dilakukan dengan cara memutar stik ke kiri atau ke kanan. Untuk melakukan gerakan roll dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
2. Gerakan Pitch
Gerakan pitch adalah gerakan kapal terbang yang mengubah sudut kemiringan pesawat terbang ke atas atau ke bawah. Gerakan pitch dapat dilakukan dengan cara menarik atau mendorong stik. Untuk melakukan gerakan pitch dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
3. Gerakan Yaw
Gerakan yaw adalah gerakan kapal terbang yang mengubah sudut kemiringan pesawat terbang ke kiri atau ke kanan. Gerakan yaw dapat dilakukan dengan cara memutar stik ke kiri atau ke kanan. Untuk melakukan gerakan yaw dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
4. Gerakan Stall
Gerakan stall adalah gerakan kapal terbang yang membuat kecepatan pesawat terbang turun drastis. Gerakan stall dapat terjadi jika sudut kemiringan pesawat terbang terlalu tinggi atau jika kecepatan pesawat terbang terlalu rendah. Untuk mengatasi gerakan stall, pilot perlu menurunkan sudut kemiringan pesawat terbang dan meningkatkan kecepatannya.
5. Gerakan Glide
Gerakan glide adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang terbang tanpa menggunakan mesin. Gerakan glide dapat dilakukan jika mesin pesawat terbang rusak atau jika pilot ingin menghemat bahan bakar. Untuk melakukan gerakan glide dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
6. Gerakan Takeoff
Gerakan takeoff adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang terbang dari landasan. Gerakan takeoff dapat dilakukan dengan cara menambah kecepatan pesawat terbang sampai mencapai kecepatan lepas landas. Untuk melakukan gerakan takeoff dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
7. Gerakan Landing
Gerakan landing adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang mendarat di landasan. Gerakan landing dapat dilakukan dengan cara menurunkan kecepatan pesawat terbang sampai mencapai kecepatan landing dan mengarahkan pesawat terbang ke landasan. Untuk melakukan gerakan landing dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
8. Gerakan Banking
Gerakan banking adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang membelok ke kiri atau ke kanan. Gerakan banking dapat dilakukan dengan cara memutar stik ke kiri atau ke kanan. Untuk melakukan gerakan banking dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
9. Gerakan Spiral
Gerakan spiral adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang berputar searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Gerakan spiral dapat terjadi jika pesawat terbang kehilangan kontrol atau jika pilot tidak memperhatikan arah terbang. Untuk mengatasi gerakan spiral, pilot perlu menstabilkan pesawat terbang dan mengarahkannya ke arah yang benar.
10. Gerakan Climb
Gerakan climb adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang naik ke ketinggian yang lebih tinggi. Gerakan climb dapat dilakukan dengan cara menarik stik ke belakang dan menambah kecepatan pesawat terbang. Untuk melakukan gerakan climb dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
11. Gerakan Descent
Gerakan descent adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang turun ke ketinggian yang lebih rendah. Gerakan descent dapat dilakukan dengan cara mendorong stik ke depan dan mengurangi kecepatan pesawat terbang. Untuk melakukan gerakan descent dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
12. Gerakan Turn
Gerakan turn adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang berbelok ke kiri atau ke kanan. Gerakan turn dapat dilakukan dengan cara memutar stik ke kiri atau ke kanan. Untuk melakukan gerakan turn dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
13. Gerakan Glide Slope
Gerakan glide slope adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang mengikuti garis landasan ketika melakukan landing. Gerakan glide slope dapat dilakukan dengan cara memperhatikan sudut kemiringan pesawat terbang dan mempertahankan kecepatan pesawat terbang agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk melakukan gerakan glide slope dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
14. Gerakan Flare
Gerakan flare adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang mengurangi kecepatan dan ketinggian ketika melakukan landing. Gerakan flare dapat dilakukan dengan cara menarik stik ke belakang dan mengurangi kecepatan pesawat terbang. Untuk melakukan gerakan flare dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
15. Gerakan Touchdown
Gerakan touchdown adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang mendarat dengan aman di landasan. Gerakan touchdown dapat dilakukan dengan cara menurunkan kecepatan pesawat terbang hingga mencapai kecepatan landing dan menarik stik ke belakang untuk membuat pesawat terbang mendarat dengan lembut. Untuk melakukan gerakan touchdown dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
16. Gerakan Balancing
Gerakan balancing adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang stabil di udara. Gerakan balancing dapat dilakukan dengan cara memperhatikan sudut kemiringan pesawat terbang dan memperhatikan kecepatan pesawat terbang agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk melakukan gerakan balancing dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
17. Gerakan Glide Path
Gerakan glide path adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang mengikuti garis landasan ketika melakukan landing. Gerakan glide path dapat dilakukan dengan cara memperhatikan sudut kemiringan pesawat terbang dan mempertahankan kecepatan pesawat terbang agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk melakukan gerakan glide path dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
18. Gerakan Climb Rate
Gerakan climb rate adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang naik ke ketinggian yang lebih tinggi dengan kecepatan yang stabil. Gerakan climb rate dapat dilakukan dengan cara menarik stik ke belakang dan menambah kecepatan pesawat terbang. Untuk melakukan gerakan climb rate dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
19. Gerakan Level Flight
Gerakan level flight adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang terbang dengan kecepatan dan ketinggian yang stabil. Gerakan level flight dapat dilakukan dengan cara memperhatikan sudut kemiringan pesawat terbang dan kecepatan pesawat terbang agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk melakukan gerakan level flight dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
20. Gerakan Glide Angle
Gerakan glide angle adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang mengikuti garis landasan ketika melakukan landing dengan sudut kemiringan yang stabil. Gerakan glide angle dapat dilakukan dengan cara memperhatikan sudut kemiringan pesawat terbang dan mempertahankan kecepatan pesawat terbang agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk melakukan gerakan glide angle dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
21. Gerakan Flap Extension
Gerakan flap extension adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang memperbesar permukaan sayap untuk mengurangi kecepatan dan meningkatkan lift. Gerakan flap extension dapat dilakukan dengan cara menarik tuas flap pada kokpit pesawat terbang. Untuk melakukan gerakan flap extension dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
22. Gerakan Spoiler Extension
Gerakan spoiler extension adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang mengurangi kecepatan dan lift dengan memperbesar permukaan sayap. Gerakan spoiler extension dapat dilakukan dengan cara menarik tuas spoiler pada kokpit pesawat terbang. Untuk melakukan gerakan spoiler extension dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
23. Gerakan Gear Extension
Gerakan gear extension adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang membuka roda pendaratan. Gerakan gear extension dapat dilakukan dengan cara menarik tuas roda pendaratan pada kokpit pesawat terbang. Untuk melakukan gerakan gear extension dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.
24. Gerakan Trim Adjustment
Gerakan trim adjustment adalah gerakan kapal terbang yang membuat pesawat terbang stabil di udara dengan memperbesar atau mengecilkan permukaan sayap. Gerakan trim adjustment dapat dilakukan dengan cara menarik atau mendorong tuas trim pada kokpit pesawat terbang. Untuk melakukan gerakan trim adjustment dengan aman, pilot perlu memperhatikan kecepatan dan ketinggian pesawat terbang agar tidak terjadi kecelakaan.