Sadis adalah kata yang sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebenarnya apa sih arti dari kata sadis itu sendiri?
Secara umum, sadis adalah perilaku seseorang yang merasa senang atau bersemangat melihat atau melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain. Kata sadis sendiri berasal dari nama seorang dokter bernama Marquis de Sade yang dikenal sebagai penulis berbagai karya yang mengandung unsur kekerasan dan seksualitas yang sadis.
Asal Usul Kata Sadis
Kata sadis berasal dari nama Marquis de Sade yang hidup pada abad ke-18. Namanya menjadi terkenal setelah karyanya yang berjudul “120 Days of Sodom” diterbitkan pada 1904.
Karya tersebut menggambarkan tindakan kekerasan, seksualitas dan penyiksaan yang sangat sadis, sehingga istilah sadisme kemudian digunakan untuk menggambarkan perilaku yang serupa.
Perilaku Sadis
Perilaku sadis bisa ditunjukkan dalam berbagai cara. Ada yang merasa senang dengan menyiksa atau melukai orang lain secara fisik, ada pula yang merasa senang dengan menyakiti orang secara verbal atau psikologis.
Perilaku sadis bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, lingkungan, dan faktor genetik. Meskipun begitu, perilaku sadis tetap merupakan tindakan yang tidak etis dan tidak dapat diterima secara moral.
Perbedaan Antara Sadis dan BDSM
Sadis seringkali dikaitkan dengan BDSM (Bondage, Discipline, Dominance, Submission, Sadism, and Masochism). Namun, sebenarnya kedua hal tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
BDSM adalah bentuk hubungan seksual yang melibatkan peran-peran tertentu, di mana pasangan bisa merasa senang dengan simbol-simbol kekuasaan dan keterkaitan erat. Sementara itu, sadis lebih mengarah pada keinginan untuk melukai atau menyakiti orang lain secara fisik atau psikologis.
Bagaimana Mengatasi Perilaku Sadis?
Jika Anda atau orang yang Anda kenal memiliki perilaku yang cenderung sadis, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyadari bahwa tindakan tersebut tidaklah baik dan dapat menyakiti orang lain.
Anda juga bisa mencari bantuan dari psikolog atau terapis untuk membantu mengatasi kecenderungan tersebut. Terapis akan membantu Anda untuk memahami penyebab perilaku sadis dan memberikan strategi untuk mengatasi kecenderungan tersebut.
Kesimpulan
Penjelasan mengenai apa itu sadis menjadi penting untuk dipahami agar dapat menghindari tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sadisme bukanlah perilaku yang etis dan dapat merusak hubungan antar individu.
Jika Anda memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan sadis, maka segeralah mencari bantuan dari terapis atau psikolog agar dapat mengatasi kecenderungan tersebut dan menjalani kehidupan yang lebih baik tanpa melukai orang lain.